#1

Drupadi

#2

Harga Diri

#3

sex workers can end HIV/AIDS.

#4

Silent Body

#5

Everyone's always wearing a mask

Rabu, 12 Oktober 2011

Cerita dari lokalisasi











Untuk kedua kalinya saya menginjakkan kaki ke lokalisasi. setelah melihat lokalisasi Km.24 di Bontang, kali ini saya menuju ke lokalisasi Bayur Permai di Samarinda. Jaraknya dari LARAS hanya sekitar 15 km. Hari itu mendung, saya tetap memutuskan mengikuti ajakan teman ke lokalisasi.
Dengan dibonceng Suprapto, salah satu Petugas Lapangan, akhirnya tibalah kami di Kompleks Bayur, begitulah anak LARAS menyebutnya. Kompleks bayur terdiri dari 16 wisma, 2 diantaranya tidak berpenghuni dan sekitar 100 Wanita Pekerja Seksual (WPS) yang bekerja di kompleks ini.
Dua kali menginjakkan kaki ke lokalisasi yang jaraknya cukup berjauhan membuat teman bertanya-tanya. “Dhan, gimana perasaanmu..pasti shock kan?” Saya hanya meringis tersenyum.
Aneh. Kok saya merasa biasa saja ya. Sedikitpun tidak merasakan shock. Padahal belum pernah injak lokalisasi sebelumnya. Ah, smoga saja pertanda baik. 

Saya ingat ketika pertama ke lokalisasi km24, Bontang. Waktu itu bersama Program Manager dan mitra dari Belanda. Perasaanku tidak baik-baik saja ketika melihat seorang remaja berumur sekitar 15 tahun berpakaian super minimalis, berias agak menor, sambil menggenggam sebatang rokok. What the hell…. Hidup memang keras Sodara.
Suti namanya. Dia berasal dari Jawa Timur. Mengaku berumur 19 tahun. Dia “pendatang baru” di Wisma Mario di Km.24 . Dia pindah ke Kaltim apalagi kalau bukan karena duit.

Saya tidak berbeda jauh dengan Suti. Saya juga ke Kaltim karena uang. Klise sepertinya. Sama seperti Suti. Saya amat beruntung karena punya Bapak yang gigih demi menyekolahkan saya, hingga saya bisa mendapat pekerjaan yang cukup baik.
Saya berani menjamin, Suti belum cukup berumur 15 tahun saat ini. Panggul belum terbentuk sempurna, dada tak sepenuhnya menantang, bokong yang masih kempes, darisitu aku tahu. Aku tahu bahwa dia bongsor. Aku tahu belakangan ia minum pil KB pemberian mami (mucikari). Aku tahu bahwa dia masih seorang anak kecil yang dipaksa menghadapi hidup yang keras.
Suti sang “pendatang baru” di Wisma Mario di Km.24. Tapi pastinya, dia bukan pendatang baru dalam kisah panjang kehidupan anak di bawah umur yang menjadi WPS.



12Oktober2011
_di sela pegel dan kantuk yang melanda sehabis jingkrak2 di Inul Vista bersama mba Nani, Ramlah, Siti_

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More