Selasa, 04 Oktober 2011

Mencari seteguk air di Borneo

Pertama kalinya menginjak pulau Borneo, hati begitu tenang. Turun dari pesawat sambil mengucap salam (seperti kicauan ibu) sebelum meninggalkan Sulawesi Selatan. Setelah mengucap banyak terima kasih pada seorang pria yg memberi kelebihan bagasinya, sy beranjak menuju kounter taksi bandara.

"Mba, ke Samarinda berapa?"
" Dua ratus lima puluh ribu rupiah". Jawab kasir loket sambil tersenyum sekali.
Tiba-tiba BBku berdering, ternyata kak Marwah yang menelpon, ia seorang salah satu teman pengusaha yg sering memberikan masukan buat kelangsungan usahaku.
" Dhan, kamu dah nyampe kah? Dengar dek, kalau mau aman di Kalimantan, jangan sembarangan ngomong, kontak mata, dan meludah. Pokoknya segala-galanya harus ati-ati. kalimantan itu beda sekali sama Makassar. Disana juga sex bebas lebih merajalela, jadi ati-ati ma cowok. oke."
Baiklah, informasi awal menarik untuk memulai hidup baru di pulau baru ini.

Setelah membayar, saya dibantu sopir menuju ke taksi.
Sopir yang lumayan "cerewet" membuat perjalanan Balikpapan-Samarinda tidak memabukkan. Mengingat jalanan Bukit Suharto cukup berkelok-kelok, saya semakin memberondong pak sopir tersebut dengan hal-hal yang berkaitan dengan Bontang. Saya melihat dia agak sedikit syok ketika saya menjelaskan bahwa saya akan bekerja di lsm yang tugasnya mengadvokasi PSK di daerah Prakla, daerah lokalisasi di kota Bontang.

Ribuan kilometer saya tempuh. Jauh dari ibu. Jauh dari sahabat.
Entah apa yang akan saya dapatkan nantinya di Bontang, atau mungkin lebih tepatnya, entah apa yang akan saya berikan pada LARAS. Mungkin, saya hanya ingin mencari kejutan-kejutan dalam hidup. Mungkin, saya hanya ingin menemukan apa tujuan hidup ini.
Mungkin saya hanya ingin mencari seteguk air di borneo ini.

Sound's better i think.








5 komentar:

keep spirit sister, seteguk air itu terasa sangat menyegarkan, jika sebelumnya memang kita haus maka kesegaran itu kian terasa. Hidup ini adalah alasan mengapa kita harus menjalaninya, banyak cerita yang mampu menguakkan makna hingga pada titik2 tertentu ada warna cerah yg bergradasi unik melingkupinya. Aku yakin, semakin banyak pengalaman yang engkau jalani maka kedewasan yang bijaksana kerap menghiasi hidupmu. dan itulah wanita2 tangguh dalam mengarungi ombak kehidupan yang penuh distorsi tak menentu, namun dengan jiwa yg telah tergembleng keadaan tak menentu itu mampu teratasi tanpa perlu mengerutkan dahi. You're stronger woman. :), engkaulah salah satu wanita penuh misi dan kuat, aku yakin itu.

Good luck my sister, aku hanya mampu berdoa dengan gayaku semoga ALlah memberikan yg terbaik untukmu bahkan dalam setiap langkahmu selalu ada garis2 kebahagian yg terukir. maka, izinkan aku mengucapkan salam padamu dan tanah Borneo, SADAMDA BASEMEN, salam damai dan bahagia selalu menyertai, amin

seteguk air itu mungkin bisa menghauskan jiwa kita yang kering.
kita tak lagi hidup dengan warna warni. Kita hidup untuk bertahan hidup. Tapi tidak "hidup".
terima kasih atas doamu saudaraku.
semoga kita bisa mendapatkan kekuatan lebih dari sebelumnya. Mengingat apa yang akan dijalani di borneo, penuh tantangan yan mungkin bisa menjatuhkan iman kita.

SADAMDA BASEMEN

"mencari seteguk air di borneo"
dayak suku asli yang mendiami pulau borneo diangap suku yang mengembangkan kebudayaan sungai. sungai-sungai mengalirkan begitu bnyak air, maka kau tak akan kesulitan menemukan banyak titik air di pulau itu.

air yang mengalir di sungai sangat bergantung pada hutan. sayangnya hutan sebagian besar sudah dikuasai perusahaan tambang, menurut jaringan advokasi tambang, 38.814 hektar atau separuh lebih dari 71.823 hektar luas Samarinda. pada level provinsi (kaltim)kuasa pertambangan batu bara berjumlah 1234.

saya tidak tahu apakah jumlah PSK yang akan kau dampingi nantinya ada hubungannya dengan kuasa pertambangan yang menggila di kaltim. yang pasti suku dayak semakin terusir dari hutan tempat mereka hidup.

selamat bekerja kawan danzjie

terima kasih kawan anonim
saya yakin ada relasi yang kuat antara masalah yang muncul di Kaltim dengan Perusahaan Tambang yang beranak pinak. Parahnya Local Government disini juga tidak ambil pusing dengan keadaan mereka.
yap. semoga saja tetap dapat bertahan dengan Awal Baru di pulau Borneo.
Katanya, Bontang , tempat saya bekerja nanti, merupakan kota yang tenang dan menyenangkan. Saya hanya berupaya melakukan yang terbaik yang bsa saya lakukan agar tetap dapat semua proses BELAJAR inii bisa saya lewati

selanjutnya laporan yang menguatkan keyakinanmu tentang relasi yang kuat antara masalah yang muncul di Kaltim dengan Perusahaan Tambang yang beranak pinak di tunggu di blog ini.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More